Setiap daerah atau negara memiliki monumen yang menjadi kebanggaan negara tersebut. Di luar negeri, kita mengenal banyak sekali monumen atau lanmark yang sudah sangat terkenal, seperti Patung Liberty di Amerika, Big Ben di Inggris, dan lainnya. Indonesia juga memiliki monumen kebanggaannya, bukan hanya Monas, tapi juga Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang ada di Bali.
Bali memang terkenal dengan banyaknya patung. Namun, Garuda Wisnu Kencana dapat dikatakan patung yang spesial, karena memiliki ketinggian yang luar biasa. Dan kurang lebih dua tahun yang lalu, patung ini resmi diperbarui sehingga semakin gagah dan tinggi. Bahkan patung Garuda Wisnu Kencana yang baru ini dinobatkan sebagai patung tertinggi ketiga di dunia.
[toc]
Tiket Masuk dan Jam Operasional Garuda Wisnu Kencana
Sebelum mengagumi patung ini lebih jauh, kamu perlu mengetahui berapa harga tiket masuk kawasan Garuda Wisnu Kencana ini. Untuk masuk ke kawasan, kamu akan dikenakan tiket masuk sebesar Rp125.000. Tenang saja, karena harga tiket ini sudah termasuk semua atraksi yang ada di GWK. Diantaranya pertunjukan tari yang diadakan setiap jam, mulai dari pukul 10.00 hingga 18.30. Tari yang dipentaskan berbeda setiap jamnya, kamu dapat memilih ingin menyaksikan tari yang mana.
Sementara untuk jam buka yaitu mulai pukul 08.00 – 21.00 WITA. Untuk dapat menyaksikan pertunjukan tari, kamu bisa datang pagi hari. Jadi, setelah puas berkeliling area GWK, kamu dapat langsung menyaksikan pertunjukan tari. Perhatikan juga cuaca, karena pertunjukan tari diselenggarakan berdasarkan kondisi cuaca.
Garuda Wisnu Kencana Dulu dan Kini
Patung GWK sudah mengalami perubahan. Dulu, Patung Dewa Wisnu tidak dibangun bersama dengan tangan. Dimana, patung tangan Dewa Wisnu ditempatkan di area berbeda dengan badannya. Tinggi Patung Dewa Wisnu yang dulu sekitar 75 meter dan lebarnya 60 meter. Patung ini hanya setengah badan dan berada di area taman objek wisata.
Sementara, patung burung garuda yang menjadi tunggangan Dewa Wisnu berada jauh terpisah. Patung burung garuda ini berada di pelataran yang luas, dengan posisi siap terbang namun tanpa badan. Patung Dewa Wisnu serta Garuda meskipun berada di tempat berbeda, memiliki bahan yang sama, yaitu batu. Dengan warna hitam khas batu yang tampak di permukaannya.
Kini patung GWK sudah tidak tampak seperti demikian. Sejak diresmikan pada September 2018 lalu, GWK telah berubah menjadi satu kesatuan patung yang begitu gagah. Total tingginya mencapai 121 meter dengan lebar 64 meter, yang menjadikannya dinobatkan sebagai patung tertinggi ketiga di dunia. Posisinya pun sudah menjadi satu, dimana Dewa Wisnu tampak menaiki burung garuda dengan posisi tangan melipat berdoa.
Tinggi patung sendiri mencapai 75 meter, sementara penyangganya 45 meter. Posisi burung garuda tengah membentangkan sayap dengan lebar 64 meter. Tidak hanya batu, patung GWK kali ini menggunakan bahan campuran tembaga dan kuningan. Berat kulitnya saja mencapai 900 ton, berat struktur baja 2.000 ton, serta menggunakan 21.000 batang baja.
Karena material bahannya, patung ini dipastikan kuat dan tahan gempa. Selain itu, patung GWK pun dapat dimasuki oleh pengunjung.
Berwisata di dalam Patung GWK
Selain wisata di luar area GWK, kamu juga dapat memasuki patung GWK. Di dalam patung GWK, di desain ruangan – ruangan yang mampu menampung pengunjung. Total terdapat 30 lantai di dalam tubuh patung GWK. Dari atas sini, kamu dapat menikmati pemandangan yang begitu mempesona.
Fasilitas di dalam ruangan patung GWK pun begitu lengkap. Bahkan, banyak sekali area – area kaca yang memungkinkan kamu untuk menikmati pemandangan di bawahnya.
Pelataran Luas yang Dikelilingi Tebing Batu
Tidak hanya keindahan patung – patungnya. Kamu juga dapat berfoto di area pelataran yang begitu luas. Pelataran ini menjadi lokasi berdirinya patung garuda lama. Pelataran ini ditumbuhi rerumputan hijau yang begitu segar. Biasanya, tempat ini juga digunakan untuk pagelaran atau konser outdoor.
Tidak hanya itu, pemandangan semakin mempesona dengan adanya tebing – tebing batu yang mengelilingi pelataran. Tebing ini merupakan tebing alami, yang mana dapat terlihat dari struktur tebing yang masih berupa batuan – batuan kasar. Justru, pemandangan yang dihasilkan begitu alami.
Di belakang tebing batu, terdapat area yang dibatasi dengan pagar. Area ini dihuni oleh sapi – sapi. Sapi – sapi ini tampak tenang meskipun banyak wisatawan berlalu lalang di sekitar areanya merumput.
Beberapa wisatawan senang mengabadikan momen diantara tebing. Kamu juga dapat berfoto diantara tebing – tebing ini. Jika dilihat sekilas, posisi berfoto di tebing ini terlihat seolah kamu sedang berada di dalam labirin yang dibatasi tebing batu.
Jadwal Pementasan Tari di GWK
Daya tarik lain yang ada di GWK tidak hanya kemegahan patungnya, tapi juga pertunjukan tari yang disajikan oleh para seniman di sini. Tari ini dipentaskan setiap jam, namun setiap jam tari yang dipentaskan berbeda. Tidak perlu khawatir, karena pementasan di sini dilakukan setiap hari. Namun, tetap perhatikan cuaca karena pementasan hanya akan dilakukan ketika sedang tidak hujan.
Pukul 10.00 tari yang ditampilkan adalah Tari Bali, pukul 11.00 penampilan Tari Barong Keris, pukul 13.00 penampilan Tari Garuda Wisnu, pukul 14.00 penampilan Tari Nusantara. Kemudian di pukul 16.00 ditampilkan Parade Bali, lalu pukul 17.30 ditampilkan Joged Bumbung, dan terakhir pukul 18.30 ditampilkan Tari Kecak Garuda Wisnu.
Jajaran Toko Souvenir
Tidak perlu khawatir pulang dengan tangan hampa. Di sini, terdapat jajaran toko souvenir yang siap dengan berbagai barang unik untuk dijadikan oleh – oleh. Ada kaos, cinderamata khas bali, serta benda – benda seni lainnya. Kamu pun dapat memilih benda apa yang akan kamu jadika oleh – oleh untuk di bawa pulang.
Keberadaan Patung Garuda Wisnu Kencana tidak hanya menambah daftar wisata di Indonesia, tapi juga menambah kebanggaan atas karya seni dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Betul, kan?