Don't Show Again Yes, I would!

Tari Kecak Uluwatu dan Sejarah Tari Kecak

Tari Kecak mungkin sering kamu dengar sebelumnya. Banyak wisatawan yang datang hanya untuk menonton tarian yang dirasa membakar semangat.

Buat kamu yang sama sekali tak mengenal dan berniat untuk menyaksikan tarian ini, ada baiknya untuk membaca artikel berikut ini. Kamu bisa mengetahui apa itu Tari Kecak Uluwatu hingga sejarah Tari Kecak yang mengesankan.

Kecak, Tarian Unik dari Bali

Sumber: godongijo.com

Tari Kecak atau yang juga biasa disebut dengan Tari Sanghyang adalah tarian sakral Bali. Tari Kecak mengangkat cerita pewayangan Ramayana yang dipentaskan oleh 50 sampai 70 orang.

Untuk menyaksikan Tari Kecak, kamu bisa mengunjungi GWK (Garuda Wisnu Kencana), Ubud, atau Uluwatu. Namun, Tari Kecak Uluwatu ternyata lebih diminati wisatawan karena  daerahnya yang strategis, juga pementasan yang dilakukan setiap hari.

Sumber: penginapan.net

Di Uluwatu, terdapat sebuah pura bernama Pura Luhur Uluwatu Bali di mana Tari Kecak Uluwatu diadakan setiap hari di sini. Pura Luhur Uluwatu adalah destinasi wisata dengan nilai sejarah yang kental sehingga sangat selaras dengan pementasan Tari Kecak. Selain itu, mengingat lokasinya yang berada di atas tebing, pemandangannya menjadi lebih indah.

Tari Kecak Uluwatu biasanya mulai pada pukul 18.00 WITA yang mana dipercaya sebagai waktu terbaik untuk pertunjukan magis. Tari Kecak Uluwatu biasanya akan berakhir pada pukul 19.00 WITA dan bisa kamu saksikan kembali keesokan harinya. Tari Kecak Uluwatu memang menawarkan nuansa yang cukup berbeda karena diadakan di sebuah pura atas tebing sehingga lebih menyatu dengan alam.

Tips saat Menyaksikan Tari Kecak Uluwatu

Walaupun kamu sudah paham dan sering menonton Tari Kecak, sebenarnya ada beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan sebelum menonton Tari Kecak Uluwatu.

Baca juga:   9 Hostel Backpacker di Bali yang Instagramable

Pertama adalah waktu kedatangan. Pastikan kamu datang lebih awal sehingga tidak kehabisan tiket nantinya. Kedua, menggunakan kain yang sudah disediakan di area pura. Kamu yang menggunakan celana atau rok pendek harus menggunakan kain berwarna ungu sedangkan celana atau rok panjang menggunakan kain berwarna kuning jingga.

Baca juga: Rumah Adat Bali dan Filosofisnya

Tips terakhir adalah pemilihan tempat duduk. Jangan sekali-kali memilih tempat paling depan atau belakang karena memengaruhi area pandang saat menonton. Pastikan juga kamu duduk menghadap sunset sehingga angle foto dan pandangan ke panggung menjadi pas dan nyaman.

Sejarah Tari Kecak

Sumber: Bali Media Info

Sejarah atau asal usul Tari Kecak dimulai pada tahun 1930. Kala itu, seniman kelahiran Bali bernama Wayan Limbak terinspirasi dari tradisi Sanghyang hingga akhirnya menciptakan gerakan tarianya. Gerakan tarian tersebut mengangkat kisah Ramayana dan penari laki-laki meneriakkan kata “cak” secara cepat dan terus menerus. Dari sanalah, Wayan Limbak menamakan tari ini sebagai Tari Kecak.

Selain itu, banyak orang juga yang beranggapan bahwa nama Kecak berasal dari suara kerincingan ornamen yang digunakan para penari di pergelangan kaki. Perpaduan antara teriakan penari dan suara ornamen menghasilkan suara yang khas. Tari Kecak tidak menggunakan musik apapun sebagai iringan, hanya memanfaatkan teriakan penari yang jumlahnya bisa sampai 70 orang!

Tari Kecak mulai terkenal setelah Walter Spies, seorang pelukis berkebangsaan Jerman membantu untuk mempopulerkan tarian ini ke luar negeri. Tari Kecak menangkat cerita mitologi tentang pembebasan Dewi Shinta dari Rahwana. Adegan-adegan seru dengan kreasi gerakan yang unik membuat tarian ini sangat dicintai dan indah untuk dilihat.

Apa Makna Tari Kecak?

Sumber: jejakliburan.wordpress.com

Selain memiliki nilai seni yang tinggi, Tari Kecak juga memiliki nilai-nilai budaya dan etika luhur. Dengan mengangkat cerita Ramayana, Tari Kecak memberikan banyak pesan moral yang disampaikan secara implisit.

Baca juga:   10 Tempat Makan Unik di Bali yang Instagramable

Sebut saja kepercayaan kepada Tuhan ketika Rama memohon kepada dewa-dewi. Kemudian nilai kesetiaan yang ditunjukkan Shinta terhadap suaminya, Rama, hingga pengorbanan tulus ikhlas dalam membantu sesama. Selain sebagai hiburan bagi para wisatawan, Tari Kecak ternyata juga memiliki fungsi lain. Tari ini dipercaya mampu menolak bala atau mengusir penyakit oleh penduduk lokal.

Baca juga: Jenis Pakaian Adat Bali yang Harus Kamu Ketahui

Nah, itu dia ulasan singkat mengenai Tari Kecak Uluwatu baik dari informasi umum, tips menonton, hingga sejarah Tari Kecak. Berlibur ke Bali tanpa menonton Tari Kecak dijamin bikin nyesel. Persiapkanlah segalanya dengan baik sehingga kamu bisa menonton tarian paling unik se-dunia ini dengan nyaman. Semoga liburanmu menyenangkan!

Share:

Eka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *