Don't Show Again Yes, I would!

10 Wisata Kuliner Khas Bandung yang Enak

Selain terkenal dengan hawa sejuk dan wisata alamnya, banyak warga ibukota yang kerap menghabiskan akhir pekan di Bandung untuk berwisata kuliner. Bandung, dengan segala keberagaman manusia di dalamnya, memiliki banyak tujuan wisata kuliner yang sayang untuk dilewatkan.

Jika berkesempatan mengunjungi Bandung, sempatkan waktu barang sejenak untuk mencicipi makanan khas di sana. Setidaknya ada 10 wisata kuliner khas Bandung yang enak untuk disantap.

[toc]

1. Paskal Food Market

Paskal Food Market menyediakan puluhan stand makanan dengan beragam cita rasa, mulai dari Chinese, Japanese, Western, sampai hidangan lokal seperti empal gentong dan lalapan. Tempat ini berkonsep outdoor, sangat cocok untuk kawasan Bandung yang berhawa sejuk.

Meski terletak di tengah kota, di Paskal Hypersquare tidak jauh dari Stasiun Bandung, tempat ini cukup nyaman dan tenang dari bising jalanan. Sering ada live music juga, sehingga pengunjung bisa semakin rileks saat menikmati makanan.

Paskal Food Market buka sampai jam 11:30 malam.

Paskal Food Market
Sumber: tourbandung.com

2. Iga Bakar Si Jangkung

Iga Bakar Si Jangkung adalah definisi kuliner lokal yang terkenal karena cita rasa makanannya. Restoran ini relatif sempit dengan tempat duduk terbatas, namun jangan salah, pengunjung mengalir datang nyaris tanpa henti.

Restoran ini menjual makanan olahan daging sapi, kambing, dan ayam. Sesuai namanya, menu andalan tentu saja iga bakarnya yang legendaris. Iga bakar disajikan dengan hot plate tradisional dari tanah liat.

Baca juga:   15 Tempat Wisata Kuliner di Semarang yang Paling Enak

Meski terkenal, harganya masih cukup terjangkau, sekitar 35 ribu rupiah per porsi.

Iga Bakar Si Jangkung
Sumber: tripadvisor.com

3. Nasi Kalong

Nasi kalong terletak di Jalan Riau yang memang berisikan banyak restoran dan cafe lezat. Restoran ini baru buka jam 19:00-03:00 WIB, sehingga menjadi destinasi favorit saat lapar di tengah malam.

Elemen andalan restoran ini tentu saja nasi kalong (nasi berwarna hitam keunguan yang berasal dari kluwek) dan nasi merah. Pengunjung mengambil sendiri pilihan lauk yang tersaji di meja utama, lalu membayar makanan di kasir.

Nasi Kalong
Sumber: travelingyuk.com

4. Batagor Hanjuang

Batagor (bakso tahu goreng) merupakan kuliner khas Bandung yang mudah ditemukan di seantero kota. Batagor bisa dimakan sebagai cemilan santai dan makanan utama.

Untuk urusan ini, Batagor Hanjuang tidak ada duanya. Meski hanya dijual di gerobak kaki lima, rasa gurih ikan tenggirinya membuat pengunjung rela berdesak-desakan di tempatnya yang sederhana.

Batagor Hanjuang terletak di Jalan Astina, belakang Istana Plaza. Makanan ramah kantong ini buka dari pagi sampai sore.

Batagor Hanjuang
Sumber: javawisata.com

5. Bakmi Apin

Pergi ke Bandung terasa kurang lengkap jika belum mencicipi kuliner khas mie yamin. Tidak seperti mie bakso pada umumnya, elemen mie pada mie yamin memiliki rasa manis atau asin, tergantung pesanan.

Cara menghidangkannya pun berbeda, karena mangkuk mie dan bakso dipisahkan. Bakmi Apin menyediakan sajian bakmi dengan toping daging ayam, kerupuk kulit, dan sayur-sayuran.

Kedai ini terletak di Jalan Gandapura, buka dari pagi sampai malam.

Bakmi Apin
Sumber: pergikuliner.com

6. Kehidupan Tak Pernah Berakhir

Selain namanya yang unik, Restoran Kehidupan Tak Pernah Berakhir juga menghadirkan menu makanan vegetarian yang memberi warna khas di tengah menjamurnya restoran fast food.

Berangkat dari tujuan untuk hidup sehat, makanan di restoran ini diolah tanpa menggunakan telur, susu, dan santan. Tapi hanya menggunakan penyedap rasa berbahan jamur.

Baca juga:   5 Aktifitas yang Bisa Kamu Lakukan di Bukit Moko Bandung

Semua lauknya berbahan dasar nabati, bahkan untuk bakso dan sate, yakni dibuat dari sari kedelai dan jamur. Restoran ini terletak di dekat persimpangan Jalan Pajajaran dan Jalan Pasir Kaliki.

Kehidupan Tak Pernah Berakhir
Sumber: travelingyuk.com

7. Kampung Daun

Restoran Kampung Daun terletak di daerah Bandung Utara, Jalan Sersan Bajuri. Restoran ini lebih romantis untuk dikunjungi di malam hari, ketika obor-obor dinyalakan sepanjang jalan setapak.

Nuansa restoran terasa hening dan rumahan, tempat makan didesain berbentuk saung bambu dan pengunjung makan dengan duduk lesehan. Menu yang disajikan cukup beragam, mulai dari makanan Western sampai lokal.

Restoran Kampung Daun juga memiliki galeri di bagian depan, dimana mereka menjual aneka pernak-pernik khas lokal.

Kampung Daun
Sumber: diaztravelindo.com

8. Yoghurt Cisangkuy

Yoghurt Cisangkuy mudah ditemukan karena terletak di tengah kota, tepatnya di dekat Museum Geologi dan Gedung Sate. Meski terkesan sederhana, minuman ini sudah hadir di Bandung sejak 1976.

Harga minuman tidak terlalu mahal, hanya dengan 20 ribu rupiah kita sudah bisa menikmati yoghurt segar dengan pilihan rasa anggur, stroberi, apel, dan leci. Restoran ini cukup luas dan juga menyediakan ragam makanan Nusantara.

Yoghurt Cisangkuy
Sumber: anekatempatwisata.com

9. Kupat Tahu Gempol

Kupat tahu adalah kuliner khas Bandung yang wajib dicoba. Isinya berupa potongan tahu goreng, kecambah rebus, dan ketupat. Lalu disiram kuah kacang manis dan kerupuk udang, sangat cocok sebagai menu sarapan.

Kupat Tahu Gempol terletak di daerah Citarum, Bandung Barat. Tempat makan ini sudah ramai disesaki pengunjung sejak pagi, karena memang makanannya murah dan legendaris.

Kupat Tahu Gempol
Sumber: anekatempatwisata.com

10. Bebek Borromeus

Bicara soal lalapan, tentu Bandung adalah surganya, tidak terkecuali untuk menu bebek goreng. Kedai Bebek Borromues terletak dekat Rumah Sakit Borromeus dan ITB, sehingga cukup mudah dicari.

Baca juga:   16 Tempat Wisata Alam di Bandung

Bebek Borromeus buka di sore hari dan juga menjual menu lalapan lain, seperti ayam goreng dan pecel lele.

Bebek ali borme
Sumber: Google maps @Venson Wijaya

Itulah 10 wisata kuliner khas Bandung yang enak. Jika liburan ke Bandung, jangan lupa mampir untuk sejenak melupakan macet dan penat pekerjaan. Selamat makan!

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *