Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa melimpah. Salah satu pulau yang memiliki daya tarik bagi turis lokal dan Internasional adalah Pulau Bali. Terkenal dengan beragam keindahan, Bali juga memiliki asset budaya berupa pakaian adat yang menawan. Bukan hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, pakaian adat Bali juga memiliki keberagaman. Seperti apa jenis pakaian adat Bali yang sering digunakan oleh pria dan wanita? Berikut akan kita paparkan.
[toc]
Udeng
Untuk melengkapi penampilan kaum pria, mereka mengenakan ikat kepala yang disebut udeng. Bentuknya seperti bandana yang terbuat dari kain yang dijahit dan membentuk simpul di bagian tengahnya.
Para pria Bali menggunakan udeng polos ketika mengikuti upacara keagamaan. Sedangkan untuk daily used, mereka menggunakan udeng dengan motif batik pada kainnya. Dengan adanya model Udeng yang unik dan ikatan di tengah, menjadi simbol bahwa penggunanya harus memiliki pikiran yang bersih dan fokus dalam beribadah.
Menyanggul Rambut (bagi wanita)
Wanita Bali merapikan rambut dan menghiasinya. Ada beberapa pola sanggul yang dapat digunakan, seperti hubbub tagel, kekungu kekungu dan pusung gonjer. Pusung kekupu atau biasanya juga disebut podgala pusung hanya digunakan oleh wanita yang berstatus janda. Sedangkan gonjer pusung dipakai oleh single women atau wanita yang belum menikah. Bagi wanita yang telah menikah, mereka menyanggul rambut mereka dengan tagel.
Baju Safari
Para pria Bali biasa menggunakan baju safari. Sebenarnya, baju ini memiliki bentuk yang tidak terlalu berbeda dengan kemeja pada umumnya. Baju safari memiliki kerah dan kancing, namun ada tiga saku yakni dua saku dibagian kanan dan kiri bawah, serta di bagian dada kiri.
Secara filosofi, baju safari melambangkan kebersihan. Maka dari itu, baju safari umumnya berwarna putih bersih. Tidak ada aturan resmi terkait ketentuan baju safari asalkan bersih, rapi, dan bersih.
Kebaya Bali
Jika para pria menggunakan baju safari, para wanita Bali mengenakan kebaya sebagai pakaian atasan mereka. Sebenarnya, kebaya Bali tidak begitu memiliki perbedaan dengan Kebaya Jawa. Namun, motif dari Kebaya Bali ini lebih sederhana dan berwarna cerah. Untuk mempercantik penampilan, Kebaya Bali ini selalu dilengkapi selendang yang diikat seperti sabuk.
Kamen
Sedangkan pada bagian bawah, baik laki-laki dan perempuan Bali menggunakan kamen. Jenis pakaian tradisional ini menyerupai sarung. Umumnya, kain kamen digunakan sebagai pengganti celana yang berukuran panjang 2 meter dan lebar 1 meter. Selain itu, kain akan diikat memutar dari pinggang, dengan arah kiri ke kanan.
Meskipun dapat digunakan oleh pria dan wanita, kamen memiliki cara penggunaan yang berbeda. Untuk wanita, kamen juga langsung digunakan seperti rok tanpa membuat simpul. Kamen juga harus memudahkan wanita bergerak dan berjalan. Namun tetap terlihat sopan dan anggun. Namun, kamen pada pria harus diikat secara melingkar di bagian pinggang dari kiri ke kanan. Selanjutnya dibentuk sedikit lipatan dengan simpul tertentu.
Dalam penggunaan kamen, harus ada jarak satu jengkal dengan telapak kaki. Keberadaan simpul pada kamen merupakan lambang dharma atau pengabdian. Simpul juga harus dibuat lancip dan ada bagian yang menjulur ke tanah sebagai penghormatan pada tanah leluhur.
Saput atau Kampuh
Saput atau kampuh adalah pakaian yang menutupi bagian kaki dan digunakan setelah kamen. Cara menggunakannya yakni mengikat ke pinggang dengan memutar berlawanan arah jarum jam. Di balik penggunaan seperti ini, ternyata juga memiliki makna, yaitu menyembunyikan lekukan dan urat nadi. Jenis pakaian ini hanya digunakan pada acara keagamaan atau pernikahan.
Umpal (untuk pria Bali)
Umpal digunakan untuk memperkuat kamen pada pria Bali. Selain itu juga ada selendang kecil berwarna kuning yang juga digunakan. Ikatan yang digunakan adalah ikatan dengan simpul hidup yang ditempatkan di sebelah kanan. Dengan adanya ikatan ini menjadi pengingat bagi pria Bali untuk mengontrol aktifitasnya dari perilaku yang buruk. Warna yang digunakan biasanya kuning keemasan.
Sabuk prada
Dengan berbagai motif khas dan warna yang mencolok, sabuk prada bukan hanya mempercantik penampilan seorang wanita. Penggunaan sabuk prada digunakan oleh wanita untuk menahan kamen.
Keberadaan sabuk prada juga memiliki filosofi tersendiri. Penggunaan sabuk prada ini dipakai pada bagian perut. Sebagai simbol keberadaan rahim yang merupakan berkah Tuhan. Sabuk prada ini berupaya untuk melindungi tubuh wanita.
Senteng
Selendang Bali atau biasa disebut Senteng biasanya digunakan oleh wanita Bali. Mereka menggunakannya seperti selendang biasa atau hanya menyampirkannya di atas bahu. Penggunaan senteng memiliki makna bahwa wanita Bali harus mengingat darma (aturan-aturan bagi orang Bali) dan siap untuk mengajari anak-anak mereka agar patuh kepada orang tua.
Aksesoris bunga
Penggunaan aksesoris lain dan bunga juga menunjukkan pemujaan. Wanita Bali biasanya menyelipkan bunga di telinga atau rambut mereka. Bunga yang bisa mereka pakai adalah cempaka kuning, cempaka putih, atau kamboja.
Baca juga: Rumah Adat Bali dan Filosofisnya
Jadi Kamu sudah tahu sekarang bagaimana gambaran pakaian adat bali. Beberapa mungkin sudah dimodifikasi tapi secara prinsip masih sama bentuknya untuk menjaga makna filosofis dari setiap bagiannya. Semoga bermanfaat!